Langsung ke konten utama

Catatan calon dokter hewan


Tidak pernah terbayang dan membayang harus bertugas di daerah yang luar biasa seperti ini... Tempat yang membuat kita harus bilang “Wow......”  sambil koprol, guling-guling..... dannnnnnn loncat-loncat.

Gunung Cikuray

Tempat yang benar-benar luar biasa. Kalo bisa digambarkan tempat ini seperti lagu jaman dahulu kala, pas kita semua masih lugu dan lucu sambil nonton ninja hatori.. “Mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah kesamudra, bersama teman bertualang.....”  Benar-benar luar biasa

Tempatnya disalah satu pelosok Jawa Barat, di kaki gunung Cikurai, Bayongbong Garut. 

Mau tak mau.. Senang dan tak senang.. disinilah kami harus bertugas, demi menjalankan tugas suci nan mulia, menuntut ilmu dan membantu masyarakat.


Bayongbong adalan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Berada dibawah kaki gunung Cikuray dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Memiliki kharakteristik wilayah yang khas dengan wilayah lereng-lereng pegunungan.

Gunung yang menjulang tinggi, Petak-petak sawah yang bertingkat-tingkat, hamparan tanaman sayuran yang menghijau menutupi bukit, aliran sungai yang ditemani oleh deretan pohon bambu, pedesaan yang diselingi oleh kumpulan pohon-pohon rindang membentuk hutan kecil . Benar-benar sungguh memanjakan mata. Gambaran pedesaan yang tenang dan nyaman.  Indah.. itu yang bisa di ungkapkan.




Walaupun disajikan dengan panorama yang luar biasa, tugas utama tetap harus dijalankan. Medan tempur dokter hewan di daerah ini cukuplah berat. 

Untuk dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan, kita kadang harus melewati perjalanan yang cukup jauh dan berat. Kadang harus melewati jalan kecil yang menanjak, jalan tanah yang akan sangat berbecek dikala hujan, jalanan berbatu, hingga pada jalanan setapak kecil yang hanya dibatasi oleh jurang yang cukup dalam. 


Tidak peduli panas ataupun hujan, selama ada panggilan dari masyarakat yang membutuhkan, tugas tetap harus dijalankan. 

Bukan karena tanpa alasan. Segala tantangan kita lewati hanya dengan satu tujuan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat peternak.

Masyarakat daerah Bayongbong merupakan masyarakat pedesaan yang mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak. Terkait dengan pekerjaannya sebagai peternak, tentu membutuhkan pelayanan kesehatan hewan dari seseorang yang benar-benar ahli dalam bidang kesehatan hewan yang tentunya ialah seorang Dokter Hewan. 

Kesehatan Hewan mutlak diperlukan. Ternak yang sehat tentu akan menghasilkan susu yang sehat, Ternak yang sehat akan memiliki kualitas dan kuantitas susu yang banyak dan baik. 

Bukan hanya mengejar materi saja, tapi juga kepuasan. Kepuasan  dalam pengabdian. 

Bukan hanya mengejar materi saja tetapi juga untuk kepentingan bersama. Kepentingan masyarakat pedesaan. 

Hewan adalah mahluk tuhan yang diciptakan untuk dimanfaatkan manusia, hewan adalah mahluk tuhan yang diciptakan untuk menemani manusia. Sudah patutnya hewan diperlakukan dengan baik dan benar.  Sebagai dokter hewan kita harusnya bangga karena kita diberikan kepercayaan untuk memberikan pelayanan khususnya kesehatan hewan. Agar nantinya kesejahteraan manusia dapat terwujud. “Manusya Mriga Satwa Sewaka” . Viva Veteriner

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sekolah Kedokteran Hewan dunia

Profesi Dokter hewan merupakan salah satu profesi yang terbilang cukup tua. Profesi ini dapat dikatakan sudah ada sejak zaman romawi kuno. Dimulai dengan adanya perawat kuda pada zaman romawi yang disebut `ferrier` yaitu perawat kuda, dari sinilah dimulai perkembangan ilmu kedokteran hewan  sehingga kata `ferrier` juga berkembang menjadi veterinarius atau veterinarian. Walaupun perkembangan ilmu kedokteran hewan sudah berlangsung cukup lama, namun secara resmi profesi dokter hewan baru ada pada tahun 1761, ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran hewan pertama di dunia yaitu di Lyon Perancis. Secara resmi profesi dokter hewan saat ini di dunia telah berumur 250 tahun. 

Abses pada sapi

Sapi perah Abses merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada sapi perah. Kondisi abses banyak terjadi pada peternakan sapi perah yang memiliki tingkat sanitasi kandang yang rendah. Abses merupakan kumpulan nanah (netrofil yang mati) yang berada dalam kavitas jaringan tubuh yang biasanya pada daerah kulit dan menimbulkan luka yang cukup serius karena infeksi dari bakteri pembusuk . Abses itu sendiri merupakan reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya benda asing di tubuh. Pada abses terdapat nanah yang terlokalisasi dan dikelilingi oleh jaringan yang meradang . Gejala khas abses adalah peradangan, merah, hangat, bengkak, sakit, bila abses membesar biasanya diikuti gejala demam, selain itu bila ditekan terasa adanya terowongan (Boden 2005).

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar diseluruh belahan dunia. Di ind