Langsung ke konten utama

Dokter Hewan

Dokter hewan??  dokter hewan tuh ngapain sih?? Kok mau sih..  ambil jurusan kedokteran hewan?? kenapa gak ambil kedokteran umum aja??....... Hmmmm….  begtulah pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul ketika  kita memperkenalkan diri sebagai mahasiswa kedokteran hewan,  khususnya di Indonesia.  Tentu hal yang tragis (bagi mahasiswa kedokteran hewan doang kali, tapi yang laen biasa aja tuh).. hehheheh.  Ya bgtulah keadaan yang ada dinegeri tercinta ini, dokter hewan bisa dibilang tidak dikenal oleh masyarakat di negeri ini. Profesi Dokter hewan saja tidak dikenal, apalagi tugas dan peran yang harus dilaksanakan oleh dokter hewan pastinya,  lebih tidak dikenal lagi  (dokter hewan kayak dari pedalaman aja.. gak dikenal ma sapa2 ..hikhihhkhik)

Ada sebuah pertanyan menarik ketika saya bertemu dengan seorang producer  disalah satu televise swasta yang cukup teranama, dan bisa dibilang sang  producer tersebut memiliki pendidikan yang cukup tinggi, dia sempat bertanya bahwa dokter hewan tuh ngapain sih?? Apa kerjaanya ngobatin anjing kucing doang?? Pertanyaan yang mengagetkan (biasa aja kali). Ditingkat orang perkotaan saja,  yang berpendidikan tinggi tidak mengenal dokter hewan apalagi masyarakat desa yang jauh dari peradaban?? Menyedihkan memang,  tapi itulah keadaan profesi kita di nusantara ini.

Salah satu contoh diatas merupakan hal yang cukup sering ditemukan pada masyarakat saat ini  karena jangankan masyarakat,  mahasiswa kedokteran hewan sendiri yang notabanenya sering berkutat dengan dunia kedokteran hewan masih banyak yang belum mengerti tentang arti dari dokter hewan… (Penulis juga kayaknya.. hehehhe).  Maka dari itu sebagai mahasiswa kedokteran hewan salah satu pr terbesar kita adalah memahami dan memberikan pemahaman  tentang dunia kedokteran hewan kepada siapapun, dimanapun,  kapanpun….  (sambil tidur juga dijelasin dalam mimpi)

 Trus apa sih tuh dokter hewan??  menurut kamus besar bahasa Indonesia dokter hewan adalah dokter yg ahli dalam penyakit hewan (hhmmm….. ). Dokter hewan atau yang dalam bahasa gaulnya disebut veterinarians  merupakan  salah satu profesi dalam cabang ilmu kedokteran, tugas dan fungsi kedokteran hewan sama seperi pada kedokteran umum yaitu sebagai penyembuh hanya objek penyembuhan yang berbeda. Secara luas  bidang kedokteran hewan biasa disebut dengan veteriner,  Veteriner  yang dapat didefinisikn sebagi urusan yang berkaitan dengan hewan dan penyakitnya. 

Menurut sejarah para leluhur  (orang zaman dahulu kala…. Heheh).  Pengembangan  ilmu kedokteran hewan berasal dari ilmu kedokteran, dimana pada saat itu diperlukan hewan coba untuk pengembangan kedokteran manusia namun untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan veterenarius untuk menangani hewan-hewan tersebut, veterenarius yang diperlukan haruslah merupakan orang yang berpendidikan agar dapat memahami apa yang diperlukan, maka timbullah para veterenarius menjadi medical doctor atau doctor of veterinary medicine (sejarahnya panjang ya).

Mulai saat itulah perkembangan dunia veteriner atau kedokteran hewan terus berkembang sampai saat ini. Di Indonesia sendiri perkembangan dunia kedokteran hewan sudah dimuali sejak zaman colonial belanda (udah lama juga kan??) dan dunia kedokteran hewan di Indonesia sudah ada kurang lebih selama 100 tahun (wah…. Lebih tua dari Indonesia dong).

Nah.. udah paham kan apa itu dokter hewan??  kalau begitu tugas dokter hewan tuh apa aja?? Kok kayaknya penting banget ya (ya iya dong).  Tugas utama dokter ialah menjaga kesehatan hewan untuk menciptakan kesehatan masyarakat sesuai dengan semboyan dari dokter hewan “manusia mriga satwa sewaka” ,  ya jadi sebenarnya, tujuan akhir dari kedokteran hewan ialah menciptakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, melalui hewan tentunya.  

Terkait dengan tugas suci yang di emban oleh dokter hewan (lebay dikitlah) maka sudah tentu cakupan dari tugas tersebut pastinya akan sangat luas. Dokter hewan dapat menciptakan kesehatan manusia melalui kesehatan hewan melalui  menjaga keamanan pangan, pencegahan penyebaran penyakit-penyakit zoonosis, menjaga dan menjamin kesehatan hewan ternak serta hewan kesayangan, menjadi sumber informasi dalam pengembangan ilmu biomedis, menjaga kesejahteraan hewan dan masih banyak lagi tugas-tugas dokter hewan lainya. Dalam catatan OIE (organisasi kesehatan hewan dunia) ada 33 bidang tugas yang dapat dilaksanakan oleh dokter hewan ( lumayan banyak kan?? Dokter hewan gitu loh..)

Kurang lebih seperti itulah dunia kedokteran hewan, cukup penting dipahami karena tentu memiliki fungsi dan tujuan yang penting pula, maka dari itu eksisitensi profesi veteriner ini harus tetap terjaga agar fungsi-fungsi ini akan terus bisa berjalan dengan baik.

Agar semua cita-cita ini dapat tercapai sudah pasti memerlukan kerja keras, kita mesti terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat luas sering mendengar dan mendapatkan informasi yeng tepat mengenai peran profesi yng bermanfaat serta layanan yang professional yang menimbulkan penghargaan dan kepercayan terhadap profesi tercinta ini.Viva Veteriner (Z)

Komentar

  1. Semangat, viva veteriner! Ayo memasyarakatkan blog di kalangan veterinarian....

    BalasHapus
  2. Viva veteriner
    semakin banyak yang membicarakan profesi dokter hewan akan semakin menambah wawasan masyarakat tentang profesi dokter hewan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sekolah Kedokteran Hewan dunia

Profesi Dokter hewan merupakan salah satu profesi yang terbilang cukup tua. Profesi ini dapat dikatakan sudah ada sejak zaman romawi kuno. Dimulai dengan adanya perawat kuda pada zaman romawi yang disebut `ferrier` yaitu perawat kuda, dari sinilah dimulai perkembangan ilmu kedokteran hewan  sehingga kata `ferrier` juga berkembang menjadi veterinarius atau veterinarian. Walaupun perkembangan ilmu kedokteran hewan sudah berlangsung cukup lama, namun secara resmi profesi dokter hewan baru ada pada tahun 1761, ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran hewan pertama di dunia yaitu di Lyon Perancis. Secara resmi profesi dokter hewan saat ini di dunia telah berumur 250 tahun. 

Abses pada sapi

Sapi perah Abses merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada sapi perah. Kondisi abses banyak terjadi pada peternakan sapi perah yang memiliki tingkat sanitasi kandang yang rendah. Abses merupakan kumpulan nanah (netrofil yang mati) yang berada dalam kavitas jaringan tubuh yang biasanya pada daerah kulit dan menimbulkan luka yang cukup serius karena infeksi dari bakteri pembusuk . Abses itu sendiri merupakan reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya benda asing di tubuh. Pada abses terdapat nanah yang terlokalisasi dan dikelilingi oleh jaringan yang meradang . Gejala khas abses adalah peradangan, merah, hangat, bengkak, sakit, bila abses membesar biasanya diikuti gejala demam, selain itu bila ditekan terasa adanya terowongan (Boden 2005).

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar diseluruh belahan dunia. Di ind